BAB II
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Manusia
memiliki organ ± organ tertentu yang memiliki fungsi penting
untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat
hidup. Organ yangmemiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut
organ vital. Organvital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam
tubuh, dilindungi oleh rangkatubuh manusia.
Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang
membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus,
dan usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi
mencerna makanan yang kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk
halus, sehingga dapat diasorbsioleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan
tersebut dapat diedarkan ke seluruhtubuh
oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa
darah ke seluruhtubuh yang membentuk sistem
peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan pembuluhdarah
vena.Selain organ ± organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi
organ vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting
untuk kelangsunganhidup manusia.Dalam
praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan mengenaiorgan ± organ
dalam melalui alat peraga.
Denyut
nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan
pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena denyut nadi maupun
tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator
untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan
darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding
pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang
dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah
tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam
pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastol adalah
tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar
pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri
ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang
dinding pembuluh darah.
Pengukuran
tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah
arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya. Cara ini tidak
lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya. Cara tidak langsung dengan
menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap
saat.
Denyut nadi dan tekanan darah
seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi
tubuh dan aktivitas fisik. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh
perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan
darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler
seseorang.
2. TUJUAN
a. Untuk
mengetahui tekanan darah pada keadaan normal atapun saat beraktivitas
b. Untuk
mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah
c. Untuk
mengetahui kerja jantung
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Tekanan
darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak
terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare,
2001).
Menurut
Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah.
Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana
jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah,
dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan
milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan
darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi
kardiovaskuler. tekanan maksimum pada dinding arteria yang terjadi ketika bilik
kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang terbuka kedalam aorta disebut
sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz,2009)
Tekanan
darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri. Tekanan puncak
terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.
Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 – 140/90 mmHg.
Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )
Tekanan
darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan
pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam satuan
milimeter ari raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah maksimal (sistole) adalah tekanan pada dinding arteri saat ventrikel memompa darah melalui katub aorta. Pada saat ventrikel rileks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan minimum ( Diastolik ). Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu.
Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah maksimal (sistole) adalah tekanan pada dinding arteri saat ventrikel memompa darah melalui katub aorta. Pada saat ventrikel rileks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan minimum ( Diastolik ). Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu.
Untuk
mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah secara
rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri.
Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat
berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain (Smeltzer & Bare, )
Menurut
Nursecerdas (2009), bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter
arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah karena
tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis.
Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop. Sphgmomanometer tersusun atas manset yang dapat
dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam
manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada
manometer seseuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan
oleh arteri brakialis (Smeltzer & Bare, 2001).
Anatomi dan Cara kerja jantung
Jantung
terdiri atas empat ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium
dan dua ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel.
Paru-paru
mengalirkan darah yang teroksigenasi ke atrium kiri, dari atrium kiri darah
akan ditampung ke ventrikel kiri, bila darah dalam ventrikel kiri penuh maka
katup aortif akan membuka, dan darah dari ventrikel kiri pertama kali akan
menyentuh dinding katup aortif (sistol) dan darah mengalir ke aorta dan
langsung ke vena dan arteri lebih sempit. Setelah melewati arteri vena, ada mekanisme
pembuluh vena balik akan mengeluarkan darah kembali ke atrium kanan
melalui vena kafa superior dan inferior.
Darah
dari atrium kanan akan berbagi dengan ventrikel kanan, dari atrium kiri dan
kanan darah yang penuh akan di alirkan ke ventrikel kiri dan kanan (rendahnya
darah dari atrium ke ventrikel > diastole). (Arif muttakin,2009)
Tekanan darah dapat di ukur dengan 2 metoda
1) Metoda langsung (direct method)
Metoda
ini menggunakan jarum atau kanula yang di masukkan ke dalam pembuluh darah dan di
hubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk
pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan keterampilan
yang khusus
2) Metoda tidak langsung ( indirect method )
Metoda
ini menggunakan shpygmomanometer ( tensi meter ). Tekanan darah dapat diukur
dengan dua cara, yaitu :
Cara palpasi.
Dengan
cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara auskultasi
Dengan
cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik, cara ini
memerlukan alat “stethoscope”
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
- Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran.
- Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
- Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan.
a. Duduk yang nyaman dan letakkan
lengan Anda dekat dan sejajar dengan posisi jantung.
- Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran.
- Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
- Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya.
- Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya (indocoreperkasa, 2006)
Nilai normal tekanan darah ( Fundamental of nursing )
- Bayi : 65 – 115/42 – 80 mmHg
- 7 tahun : 87 – 117/48 – 64 mmHg
- 10 – 19 tahun : 124 – 136/77 – 84 mmHg ( laki – laki )
124 – 127 / 63 – 74
mmHg (wanita)
- Dewasa : 120/80 mmHg
- Lansia : 140 – 160 / 80 – 90 mmHg
Tempat – tempat pengukuran tekanan darah
- Arteri brakial : arteri yang terletak di siku bagian dalam.
- Arteri popliteal : arteri yang terletak di belakang lutut.
- Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
Sphygmomanometer air raksa + manset
Sphygmomanometer
jarum + manset
Cara kerja
:
1. Posisi
duduk, berdiri, dan berbaring
- Praktikan yng akan diperiksa dalam keadaan duduk, berbaring, berdiri
- Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (manset) pada lengan atas.
- Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
- Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
- Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
- Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
- Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
2. Kerja
otot dan otak
·
Praktikan
yang akan diperiksa diharpakan melakukan aktivitas yang berat sampai mengeluarkan keringat (otot ) dan memikirkan
hal yang sulit seperti mengerjakan soal (otak)
·
Pemeriksa
memasang kantong karet terbungkus kain (manset)
pada lengan atas.
·
Stetoskop
ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
·
Kantong
karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya.
·
Kantong
karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery)
sehingga aliran darah terhenti sementara.
·
Udara
kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
·
Saat
tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh
darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk
pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai
tekanan sistolik.
·
Seiring
dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop
akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi
denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
No
|
Nama
|
Duduk
|
Berdiri
|
Berbaring
|
1
|
Sarah
Almira
|
100/70 mmHg
|
120/60
mmHg
|
100/80 mmHg
|
2
|
Sally Miranda
|
120/80 mmHg
|
120/70 mmHg
|
120/90
mmHg
|
3
|
Lia
Triastuti
|
110/70
mmHg
|
100/80
mmHg
|
100/70
mmHg
|
4
|
Ervina Bhakti
|
100/80 mmHg
|
118/80 mmHg
|
120/80 mmHg
|
5
|
Rina Anggraini
|
120/70 mmHg
|
140/80 mmHg
|
90/70 mmHg
|
No
|
Nama
|
Normal
|
Otak
|
Otot
|
1
|
Lissa Anggrain
|
100/70 mmHg
|
125/100 mmHg
|
160/90
mmHg
|
2
|
Kurniawan Nugraha
|
120/70 mmHg
|
140/80 mmHg
|
150/70
mmHg
|
3
|
Laras Gesya
|
100/80 mmHg
|
100/70 mmHg
|
120/85
mmHg
|
4
|
Apriliana
|
120/70 mmHg
|
130/80
mmHg
|
150/90
mmHg
|
5
|
Rizki Dwi D
|
110/60 mmHg
|
120/90 mmHg
|
130/80
mmHg
|
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang
menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
-
Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
PENYAKIT
Penyakit Darah Tinggi (hipertensi)
Darah tinggi
atau hipertensi
adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara
kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya
tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi
adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal
jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal
jantung kronis
Tanda-tanda dan gejala darah Tinggi
Sebagian
besar penderita darah tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada
gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berikut:
- Kelelahan
- Bingung
- Perut mual
- Masalah penglihatan
- Keringat berlebihan
- Kulit pucat atau merah
- Mimisan
- Cemas atau gelisah
- Detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi)
- Suara berdenging di telinga
- Disfungsi ereksi
- Sakit kepala
- Pusing
Penyebab darah tinggi :
CIRI PERSEORANGAN
Yang dimaksud sebagai ciri perseorangan disini adalah:
* Umur
Umur yang semakin bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaika tekanan darah
* Jenis kelamin
Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita
* Ras
Menurut data statistik
di Amerika, prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir 2x lebih banyak
bila dibanding dengan orang kulit putih
KEBIASAAN DAN GAYA
HIDUP
* Mengkonsumsi garam dalam jumlah yang tinggi
* Mengkonsumsi garam dalam jumlah yang tinggi
Pembatasan
konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah. Sekain itu, pengeluaran garam
(natrium) oleh obat diuretik (pelancar kencing) akan menurunkan tekanan darah
lebih lanjut
* Obesitas
Dari
hasil penelitian terbukti bahwa terdapat korelasi antara kegemukan (obesitas)
dengan tekanan darah tinggi
* Stress atau
ketegangan jiwa
Stress
atau ketegangan jiwa bisa merangsang kelenjar anak gijal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat. Jika stress berlangsung
cukup lama, maka tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul
kelainan organis atau perubahan patologis
* Pengaruh lain
Merokok. Bisa merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah
Minum alkohol
Minum obat-obatan, misal: ephedrin, prednison, epinefrin
Merokok. Bisa merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah
Minum alkohol
Minum obat-obatan, misal: ephedrin, prednison, epinefrin
Jaga
pola makan dan hidup anda dari sekarang, jangan lakukan kebiasaan buruk yang
dapat merusak tubuh anda karena sehat itu sungguh mahal, dan kita baru
menyadarinya ketika kita sudah sakit.
Pengobatan darah tinggi
Pengobatan
darah tinggi sangat tergantung pada tingkat
keparahan dan penyebabnya. Penderita hipertensi
primer dengan tekanan darah di atas 140/90 mungkin akan mendapatkan obat-obatan
pengontrol. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup
untuk mengendalikan tekanan darahnya, di antaranya:
- Berhenti merokok. Selain berbagai masalah kesehatan lain, merokok juga meningkatkan tekanan darah.
- Mengurangi berat badan. Pengurangan berat badan dapat dengan cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan meringankan kerja jantung.
- Mengkonsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Riset menunjukkan vitamin C bermanfaat menjaga agar pembuluh arteri tetap lentur. Vitamin E, B, potasium, magnesium dan kalsium juga bermanfaat menjaga tekanan darah.
- Berolahraga aerobik secara teratur. Keteraturan berolah raga lebih penting dibandingkan instensitasnya. Olah raga berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda memulai aktivitas olah raga.
- Mengurangi konsumsi garam hingga maksimum 2 gram saja per hari.
- Mengelola emosi dengan mengurangi stres, berekreasi, menekuni hobi, kegiatan sosial dan istirahat yang cukup.
Penyakit
Darah Rendah (hipotensi)
Tekanan darah rendah
(hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan
gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah
melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk
menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital
seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal
dan mungkin rusak secara permanen. Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan
darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran
darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa
individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa
gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai
tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai
tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah
jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan mengapa terjadinya penyakit darah rendah, hal ini dapat
dikategorikan sebagai berikut :
-
Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari
jantung setiap menitnya, semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki
kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan
atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada
berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
-
Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang
hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi,
keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
-
Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya
tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh
panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat
ACE)
BAB V
KESIMPULAN
Dari pratikum yang kita
lakukan kita dapat mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada saat
jantung berkontraksi dan berelaksasi, kontraksi yaitu keadaan dimana jantung
memompa darah sedangkan relaksasi yaitu keadaan dimana jantung mengempis.
Dan pada praktikum ini faktor sikap dan
aktivitas dapat menghasilkan tekanan darah yang tinggi ataupun tekanan darah
rendah. a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar