Rabu, 05 Juni 2013

anatomi fisiologi manusia- tekanan darah



BAB II
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG

Manusia memiliki organ ± organ tertentu yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ yangmemiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut organ vital. Organvital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh rangkatubuh manusia. Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus, dan usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi mencerna makanan yang kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga dapat diasorbsioleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke seluruhtubuh oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa darah ke seluruhtubuh yang membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan pembuluhdarah vena.Selain organ ± organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi organ vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting untuk kelangsunganhidup manusia.Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan mengenaiorgan ± organ dalam melalui alat peraga.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya. Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

2.      TUJUAN

a.       Untuk mengetahui tekanan darah pada keadaan normal atapun saat beraktivitas
b.      Untuk mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah
c.       Untuk mengetahui kerja jantung
















BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi kardiovaskuler. tekanan maksimum pada dinding arteria yang terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz,2009)
Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 – 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )
Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam satuan milimeter ari raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah maksimal (sistole) adalah tekanan pada dinding arteri saat ventrikel memompa darah melalui katub aorta. Pada saat ventrikel rileks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan minimum ( Diastolik ). Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu.
Untuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah secara rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain (Smeltzer & Bare, )
Menurut Nursecerdas (2009), bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah karena tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis. Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Sphgmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis (Smeltzer & Bare, 2001).
Anatomi dan Cara kerja jantung
Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium dan dua ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel.
Paru-paru mengalirkan darah yang teroksigenasi ke atrium kiri, dari atrium kiri darah akan ditampung ke ventrikel kiri, bila darah dalam ventrikel kiri penuh maka katup aortif akan membuka, dan darah dari ventrikel kiri pertama kali akan menyentuh dinding katup aortif (sistol) dan darah mengalir ke aorta dan langsung ke vena dan arteri lebih sempit. Setelah melewati arteri vena, ada mekanisme pembuluh vena balik akan mengeluarkan darah kembali ke  atrium kanan melalui vena kafa superior dan inferior.
Darah dari atrium kanan akan berbagi dengan ventrikel kanan, dari atrium kiri dan kanan darah yang penuh akan di alirkan ke ventrikel kiri dan kanan (rendahnya darah dari atrium ke ventrikel > diastole). (Arif muttakin,2009)
Tekanan darah dapat di ukur dengan 2 metoda
1)    Metoda langsung (direct method)
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang di masukkan ke dalam pembuluh darah dan di hubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan keterampilan yang khusus
2)    Metoda tidak langsung ( indirect method )
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer ( tensi meter ). Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
Cara palpasi.
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara auskultasi
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik, cara ini memerlukan alat “stethoscope”
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
  1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran.
  2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
  3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan.
a.       Duduk yang nyaman dan letakkan lengan Anda dekat dan sejajar dengan posisi jantung.
    1. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran.
    2. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
    3. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya.
    4. Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya (indocoreperkasa, 2006) 
Nilai normal tekanan darah ( Fundamental of nursing
  1. Bayi                             : 65 – 115/42 – 80 mmHg
  2. 7 tahun                        : 87 – 117/48 – 64 mmHg
  3. 10 – 19 tahun              : 124 – 136/77 – 84 mmHg ( laki – laki )
  124 – 127 / 63 – 74 mmHg (wanita)
  1. Dewasa                       : 120/80 mmHg
  2. Lansia                          : 140 – 160 / 80 – 90 mmHg
Tempat – tempat pengukuran tekanan darah
  1. Arteri brakial         : arteri yang terletak di siku bagian dalam.
  2. Arteri popliteal      : arteri yang terletak di belakang lutut.
  3. Arteri radial      : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari.








BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

Alat:    Stetoskop
            Sphygmomanometer air raksa + manset
Sphygmomanometer jarum +  manset

Cara kerja :
1.      Posisi duduk, berdiri, dan berbaring
  • Praktikan yng akan diperiksa dalam keadaan duduk, berbaring, berdiri
  • Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (manset)  pada lengan atas.
  • Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
  • Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
  • Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
  • Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
  • Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.



2.      Kerja otot dan otak

·         Praktikan yang akan diperiksa diharpakan melakukan aktivitas yang berat sampai   mengeluarkan keringat (otot ) dan memikirkan hal yang sulit seperti mengerjakan soal (otak)
·         Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (manset)  pada lengan atas.
·         Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
·         Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya.
·         Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
·         Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
·         Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
·         Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

No
Nama
Duduk
Berdiri
Berbaring
1
Sarah Almira
100/70 mmHg
120/60 mmHg
100/80 mmHg
2
Sally Miranda
120/80 mmHg
120/70 mmHg
120/90 mmHg
3
Lia Triastuti
110/70 mmHg
100/80 mmHg
100/70 mmHg
4
Ervina Bhakti
100/80 mmHg
118/80 mmHg
120/80 mmHg
5
Rina Anggraini
120/70 mmHg
140/80 mmHg
90/70 mmHg
No
Nama
Normal
Otak
Otot
1
Lissa Anggrain
100/70 mmHg
125/100 mmHg
160/90 mmHg
2
Kurniawan Nugraha
120/70 mmHg
140/80 mmHg
150/70 mmHg
3
Laras Gesya
100/80 mmHg
100/70 mmHg
120/85 mmHg
4
Apriliana
120/70 mmHg
130/80 mmHg
150/90 mmHg
5
Rizki Dwi D
110/60 mmHg
120/90 mmHg
130/80 mmHg


















PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.

- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah




PENYAKIT

Penyakit Darah Tinggi (hipertensi)

Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis

Tanda-tanda dan gejala darah Tinggi

Sebagian besar penderita darah tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berikut:
  • Kelelahan
  • Bingung
  • Perut mual
  • Masalah penglihatan
  • Keringat berlebihan
  • Kulit pucat atau merah
  • Mimisan
  • Cemas atau gelisah
  • Detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi)
  • Suara berdenging di telinga
  • Disfungsi ereksi
  • Sakit kepala
  • Pusing




Penyebab darah tinggi :


CIRI PERSEORANGAN
Yang dimaksud sebagai ciri perseorangan disini adalah:
* Umur
Umur yang semakin bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaika tekanan darah
* Jenis kelamin
Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita
* Ras
Menurut data statistik di Amerika, prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir 2x lebih banyak bila dibanding dengan orang kulit putih
KEBIASAAN DAN GAYA HIDUP
* Mengkonsumsi garam dalam jumlah yang tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah. Sekain itu, pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik (pelancar kencing) akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut
* Obesitas
Dari hasil penelitian terbukti bahwa terdapat korelasi antara kegemukan (obesitas) dengan tekanan darah tinggi
* Stress atau ketegangan jiwa
Stress atau ketegangan jiwa bisa merangsang kelenjar anak gijal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat. Jika stress berlangsung cukup lama, maka tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis
* Pengaruh lain
Merokok. Bisa merangsang sistem adrenergik dan meningkatkan tekanan darah
Minum alkohol
Minum obat-obatan, misal: ephedrin, prednison, epinefrin
Jaga pola makan dan hidup anda dari sekarang, jangan lakukan kebiasaan buruk yang dapat merusak tubuh anda karena sehat itu sungguh mahal, dan kita baru menyadarinya ketika kita sudah sakit.

Pengobatan darah tinggi

Pengobatan darah tinggi sangat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Penderita hipertensi primer dengan tekanan darah di atas 140/90 mungkin akan mendapatkan obat-obatan pengontrol. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengendalikan tekanan darahnya, di antaranya:
  • Berhenti merokok. Selain berbagai masalah kesehatan lain, merokok juga meningkatkan tekanan darah.
  • Mengurangi berat badan. Pengurangan berat badan dapat dengan cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan meringankan kerja jantung.
  • Mengkonsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Riset menunjukkan vitamin C bermanfaat menjaga agar pembuluh arteri tetap lentur. Vitamin E, B, potasium, magnesium dan kalsium juga bermanfaat menjaga tekanan darah.
  • Berolahraga aerobik secara teratur. Keteraturan berolah raga lebih penting dibandingkan instensitasnya. Olah raga berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda memulai aktivitas olah raga.
  • Mengurangi konsumsi garam hingga maksimum 2 gram saja per hari.
  • Mengelola emosi dengan mengurangi stres, berekreasi, menekuni hobi, kegiatan sosial dan istirahat yang cukup.





Penyakit Darah Rendah (hipotensi)
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan mungkin rusak secara permanen. Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.

Penyebab Tekanan Darah Rendah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penyakit darah rendah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut :
-       Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya, semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
-       Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
-       Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE)
BAB V
KESIMPULAN

Dari pratikum yang kita lakukan kita dapat mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada saat jantung berkontraksi dan berelaksasi, kontraksi yaitu keadaan dimana jantung memompa darah sedangkan relaksasi yaitu keadaan dimana jantung mengempis.
Dan pada praktikum ini faktor sikap dan aktivitas dapat menghasilkan tekanan darah yang tinggi ataupun tekanan darah rendah. a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar